
Lubuk Basung – Sebagaimana dilansir dari Antara Sumbar pada Kamis, (11/11/2021), kita menyimak bahwa pertandingan lanjutan Liga 3 Sumbar yang mempertemukan PSKB Bukittinggi dengan PS Pasbar dimenangkan Tim Tuan Rumah di Stadion Atas Ngarai Bukittinggi berlangsung keras dan sempat terjadi kericuhan diakhir pertandingan.
Terkait adanya kericuhan yang sempat terjadi di laga Liga Tiga Sumbar tersebut, Dr (cand). Riyan Permana Putra, S.H., M.H., Ketua Perkumpulan Pengacara dan Konsultan Hukum Indonesia (PPKHI) Kota Bukittinggi menyatakan ada beberapa langkah yang harus diperhatikan agar pertandingan Liga 3 yang dihelat di Bukittinggi tidak berujung pidana serta masuk dalam kategori fair play, diharapkan Pertama, tidak ada official, pemain ataupun suporter melakukan pemukulan dalam pertandingan. Kedua, menjadi provokator kerusuhan, dan Ketiga diharapkan juga tidak ada yang merusakan fasilitas umum.
“Kami sebagai masyarakat Bukittinggi berharap pertandingan Liga 3 Sumbar yang digelar di Lapangan Ateh Ngarai dapat berjalan dengan fair play dan tak ada kericuhan kembali karna untuk official, pemain, ataupun suporter yang melakukan pemukulan dalam pertandingan membuat kerusuhan yang berakhir dengan memukul suporter tim lawan, itu bisa dipidana atas dasar penganiayaan. Tindak pidana penganiayaan diatur dalam Pasal 351 – Pasal 358 KUHP. Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun,” katanya disela-sela persiapan pelantikannya sebagai Bagian Hukum Institut Karate-Do Nasional (INKANAS) Kabupaten Agam yang Insya Allah akan langsung dilantik esok hari Sabtu, (12/11/2021) oleh Mantan Gubernur Sumatera Barat yang juga merupakan Rektor Universitas Adzkia, Prof. Dr. H. Irwan Prayitno, M.Sc.
“Kedua, provokator bisa dipidana jika apa yang ia ucapkan mengandung muatan yang melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan, seperti Pasal 156 KUHP yang mengancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun,” tambah Wakil Sekretaris Laskar Merah Putih Kota Bukittinggi ini.
“Lalu Ketiga, tidak boleh merusak fasilitas umum. Sebab, siapa saja yang di muka umum melakukan kekerasan terhadap orang atau barang, dihukum penjara selama-lamanya lima tahun enam bulan dan hukuman pun bisa bertambah menjadi tujuh tahun, sembilan tahun atau 12 tahun jika berturut-turut menyebabkan luka, luka berat maupun matinya orang sebagaimana penjelasan dari Pasal 170 ayat 1 dan 2 KUHP,” ujar Alumni Universitas Indonesia ini
Sebelumnya dilansir dari Antara Sumbar terlihat pertandingan sempat terhenti beberapa kali karena terjadinya beberapa pelanggaran dari masing-masing kesebelasan, bahkan aparat Pol-PP terpaksa harus masuk ke lapangan untuk melerai.
Puncaknya, saat peluit akhir pertandingan dibunyikan wasit, beberapa orang pemain dan tim official dari PS Pasbar terlibat aksi dorong mendorong dengan pendukung Tim Tuan Rumah yang melibatkan petugas keamanan.
Anggota DPRD Kabupaten Pasaman Barat, Ali Nasir yang ikut mendampingi Tim PS Pasbar menyatakan kekecewaannya dan meminta diusut tuntas terkait adanya pemukulan yang dialami oleh salah seorang pemainnya.
Pertandingan Big Match ini berjalan dengan tempo tinggi sejak awal pertandingan, PSKB lebih mendominasi di babak pertama dan berbanding terbalik di babak ke dua ketika PS Pasbar mampu mengendalikan permainan.
“Hasil yang sangat luar biasa, PS Pasbar adalah tim kuat, mereka sangat merepotkan, pemain kita juga tampil bagus dan segera kita lakukan recovery untuk pertandingan selanjutnya,” kata Asisten Pelatih PSKB Bukittinggi, Muhammad Teguh setelah pertandingan, Kamis.
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar menonton langsung pertandingan yang dihujani beberapa kartu kuning itu juga mengapresiasi kemenangan Tim Jam Gadang yang dilatih mantan pemain nasional Gusnaedi Adang.
“Terimakasih sekali kepada seluruh pemain dan warga Kota Bukittinggi yang selalu mendukung, tim kita berhasil memanfaatkan peluang dan lolos ke tahap selanjutnya,” katanya.
“Kalah menang dalam pertandingan itu biasa, bahkan ribut-ribut itu juga hal lumrah dalam pertandingan sepak bola, tapi yang kita sesalkan adanya oknum Pol PP yang memukul pemain kami, kita akan adukan dan usut tuntas,” kata Ali Nasir.(*)